“STROKE BISA MENYERANG USIA PRODUKTIF” Dulu penyakit stroke hanya menyerang kaum lanjut usia (lansia). Seiring dengan berjalannya waktu, kini ada kecenderungan bahwa stroke mengancam usia produktif bahkan di bawah usia 45 tahun. Penyakit stroke pun ternyata bisa menyerang siapa saja tanpa memandang jabatan ataupun tingkatan sosial ekonomi. Mendiagnosis Stroke (Dikutip oleh Maz Hend dari berbagai sumber) 10 Kebiasaan Kecil Pemicu Diabetes Makanan dan minuman yang dapat memicu diabetes.
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung
hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah. Pengganti: Buah potong segar. 4. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.
Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari. 5. Malas beraktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi , Vietnam , berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor. 6. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas.
Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan. Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat. 7. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh
rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga. Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi. 8. Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas
menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik. Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun. 9. Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan
sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah. Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit. 10. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51..603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Pengganti: Jus dingin tanpa gula.* Sumber : Prevention TIPS SEDERHANA TUK TAHU GEJALA DIABET:
1. Poliphagie, ‘luwe’ or ‘ngelih’ or ‘kencot’ or ‘lapar’ berlebihan; kepingine mangaaan bae…! 2. Polidipsi, ‘ngelak’ or ‘ngonggor’ berlebihan; kepingine ngombeeee terus…! 3. Poliurie, ‘pipis’ or ‘kencing’ or ‘berkemih’ terus baik siang maupun malam; kepingine beseeer terus…. nah kalo ketemu 3 gejala ini, sebaiknya segera periksa ke dokter n biasanya disarankan periksa gula darah puasa (tidak makan setelah jam 9 malam untuk diperiksa darahnya sekitar jam 7 or 8 paginya). juga diperiksa gula darah II (2 jam setelah selesai sarapan, dengan porsi tertentu yg ditentukan dokter)
diabet yang diketahui sejak anak/remaja, lebih berat dibanding yang diketahui setelah usia lansia. namun ke 2 nya perlu penanganan supaya tidak tambah berat. SELAMAT MENJAGA KESEHATAN WALAUPUN KESEHATAN BUKAN SEGALANYA TETAPI SEGALANYA TIDAK BERMAKNA JIKA TIDAK SEHAT…!!! IYA MBOK..!! (maz Hend)
dari segelas minuman favorit hingga suka menonton TV hingga larut. Siapa nyana kalau itu bisa meningkatkan risiko diabetes ? 1. Teh manis Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas).. Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes. 2. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida,
serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.. Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah. 3. Suka ngemil
|
Bonus Break, …
PENTING NIH…
Seorang wanita telah mengubah kebiasaannya dalam pencantuman nama di handphone (HP), setelah tasnya dicopet orang. Tas tersebut berisi HP, credit card, dompet, dsb… dicuri orang. 20 menit kemudian, ketika dia menelpon suaminya untuk memberitahu apa yg terjadi, suaminya berkata, “Aku baru aja terima SMS kamu, nanya nomor PIN. Baru aja aku balas.” Ketika mereka melaporkan ke bank, staff bank memberitahukan, bahwa uang mereka telah ditarik lewat ATM. Pencuri tersebut telah menggunakan HP untuk mengSMS si “suami” dan mendapatkan nomor PIN. Dalam waktu 20 menit, dia berhasil menarik semua uang yang ada dalam rekening bank.
Jangan mudah memberikan info tersebut, hanya karena yg meminta adalah pasangan/keluarga lewat SMS. Ingat…. ingat (tinggg), bahwa selalu ada kemungkinan HP dicuri / berada di tangan orang lain. Semoga bermanfaat.
Khasiat Si Putih Sedari Dulu
Rabu, 11 Maret 2009 | 00:52 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Meski tak semua orang suka aroma khas sulfurnya, bawang putih tak disangkal keampuhannya mengatasi berbagai penyakit. Hasil riset dari berbagai negeri telah membuktikannya.
Dari Rusia, Professor GD Zasukhina, dari the N.I. Vavilov Institute of General Genetics, Moscow, mengungkapkan bahwa bawang putih sangat efektif mengatasi masalah kerusakan jaringan akibat radiasi. Para peneliti menduga bahwa ke’ajaiban’ bawang putih itu karena kepiawainya dalam mengusir radikal bebas yang banyak dihasilkan selama proses radiasi. Penelitian yang dilakukan di laboratorium itu, mengungkapkan ekstrak bawang putih bisa merangsang proses perbaikan kerusakan kode genetik DNA yang terjadi. Cara kerjanya? Yaitu dengan melindungi DNA tersebut dari kerusakan. Sehingga proses perbaikan akan lebih cepat dari proses normal biasa.
Dari Australia, Dr. Allen Mc Anwyll dari Darwin Medical Center, menyebutkan obat yang mengandung bawang putih bisa mengatasi infeksi usus, infeksi saluran pernafasan, kulit, dan luka-luka akibat gigitan binatang. “Bahkan bawang putih dapat digunakan untuk obat awet muda, menghambat penuaan, meningkatkan gairah seksual serta dapat menguatkan otototot badan,” papar Anwyll.
Dalam penelitiannya selama dua tahun, Anwyll menemukan adanya senyawa yang berbau khas dalam umbi berwarna putih itu, yaitu allisin. ”Senyawa allisin ini dikenal mempunyai daya antibiotik yang sangat kuat. Sayangnya, allisin bukanlah senyawa yang stabil,” kata Anwyll.
Senyawa lain yang juga memperkuat keampuhan bawang putih adalah scordinin. Sistem kerja senyawa yang satu ini, mirip dengan enzim oksido reduktase yang berfungsi sebagai enzim pendorong pertumbuhan yang efektif dalam proses germinasi (perkecambahan benih) dan pengeluaran akar.
”Jika allisin bekerja sebagai pemberantas penyakit bagi orang yang memakan bawang putih, maka scordinin lah yang berperan dalam memberikan kekuatan dan pertumbuhan tubuh manusia,” ujar Anwyll.
Jika Anwyll ini melakukan penelitian tentang tanaman ajaib itu pada tahun 1998- 2000, Di Belanda, penelitian ini, bahkan telah dilakukan sejak lama. Pada 1921 misalnya, De Bray dan Loeperd, ilmuwannya, telah membuktikan khasiat bawang putih untuk pengobatan darah tinggi. Demikian juga Ortnee dari Jerman dan seorang ilmuwan Perancis, Povilaard, pada 1929.
Sementara itu tahun 1925 Prof.E.Roos dari Rumah Sakit St. Joseph di Freberg Jerman, menyimpulkan bahwa dengan dua gram umbi bawang putih setiap hari selama seminggu dapat menyembuhkan penyakit disentri.
Penemuan Emil Weiss MD dari Chicago, menemukan bahwa sari bawang putih merupakan obat yang mujarab penyakit maag.
Penelitian terkait bawang putih ini terus bergulir. Para ahli Amerika dan Swedia misalnya, pada Agustus 2005 mengungkapkan keampuhan bawang putih untuk masalah kardiovaskular. Di sini dibuktikan juga keampuhan senyama allisin itu yang berperan merelakskan, memperbesar pembuluh darah, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh.
Kandungan lain dalam bawang putih, vitamin C, B6, selenium dan mangan tak kalah ampuhnya. Vitamin C, antioksidan utama yang larut dalam air, berperan dalam aliran darah dalam melindungi LDL kolesterol dari oksidasi. Oksidasi kolestrol jahat ini bisa merusak dinding pembuluh darah. Menurunkan kadar oksidasi radikal bebas dalam pembuluh darah akan sangat ampuh mencegah penyakit kardiovaskular.
Sementara vitamin B6 membantu mencegah penyakit jantung, yaitu dengan cara menurunkan kadar homosistin yang bisa merusak dinding pembuluh darah. Selenium dalam bawang putih tidak saja membantu mencegah penyakit jantung, tapi juga membantu melindungi dari serangan kanker dan keracunan metal berat. Salah satu ko-faktor dari glutathione peroxidase, selenium juga berkerja sama dengan vitamin E dalam sistim antioksidan utama. Sejak vitamin E dikenal sebagai vitamin yang larut dalam lemak, sementara vitamin C larut dalam air, maka bawang putih yang mengandung kedua vitamin tersebut memiliki tugas yang ampuh dalam menangani masalah yang terdapat dalam dua larutan tersebut.
Garlic juga mengandung mangan yang berfungsi juga untuk meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. SUSANDIJANI
Tip
Pilih yang Segar Saja
Bagaimana memproleh yang terbaik? Selalu membeli yang segar. Meski masih bentuk serpihan, bubuk ataupun pasta, bentuknya lebih nyaman, tapi, biasanya manfaatnya lebih sedikit daripada yang utuh dan segar. Hati-hati saat membelinya, jangan mengambil tekstur yang lembek atau hitam warnanya, karena biasanya sudah busuk.
Soal ukuran tidak selalu mengindikasikan kualitas, tapi memilih yang berukuran besar akan memudahkan dalam penggunaanya. Bawang putih tak selalu harus disimpan di lemari es, beberapa orang menyimpannya di frezzer setelah mengiris-irisnya, dalam rangka efektifitas. Tapi, proses tersebut bisa menurunkan aroma dan mengubah tekstur. Bersihkan saja bawang putih sesaat sebelum digunakan.
National Health and Medical Research Council (NHMRC), menyebutkan bukti bahwa konsumsi _ – 1 buah bawang putih setiap hari bisa menurunkan kadar kolesterol sekitar 9 persen.
siippp….
hati-hati lho om, bulik, mas, mbak, dik…
jaga kesehatan masing-masing, anjuran2 itu diperhatikan. jaga pola makan kita. Ok…
kita-kita kudu waspada, bukannya nakut2in. tapi memang nenek moyang kita dulu punya penyakit yang menurun.
salam hangat………
-supir sayur.com-
Mas Hendro,
Tolong kalau ada sesuatu tentang kesehatan atau semuanya klo ada sesuatu yang bisa di share untuk kita semua, seperti cara ngisi SPT, cara dapet uang banyak tanpa kerja…. (iso ta..) dan lain-lain, masukkan aja disini … Tkyu
Mas aku dadi ngeri moco artikelmu,
dari sisi jasmaniah aku mesti kudu setuju lan ngugemi penemuan ilmiah tsb.
Tapi dari sisi lain (ruhaniah, metafisis, psykologis, kejawen dll) ada unsur2 lain yang mempengaruhi orang menjadi sakit, meskipun memang belum terbukti secara empiris, karena parameternya juga bukan empiris ilmiah.
Conto : berdasarkan ilmu titen biasane wong sing keno diabet itu banyak mangan jatahe wong liyo,
orang yang kena stroke iku disamping mangan jatahe wong liyo ditambah seneng nglarani liyan. (Wejangan Eyang Sastrotenoyo)
ana benere mas Agung,
sing paling bener ya ngugemi penemuan ilmiah (wis diteliti wong-wong pinter lan kanthi ragad sing ora sethithik), uga nglakoni urip sing bener (ora nyaplok jatahe liyan lan ora seneng nglarani liyan)
kanthi mengkono, sadhengahe lara (bio-psiko-sosio-spiritual) bakal adoh seka awake dhewe.
mengkono ngendikane Eyang Priyo (no)
Aku si setuju mbok’an ono coro seperti jare Om Iit gmn cara dapat uang banyak tanpa kerja…????? yak’e bisa Om, lungguh wae neng trafic light mbari nyekel kaleng kosong !!!!!
Ngemiiiiiis kaliiiiii !!!